Pernahkah kamu menggunakan aplikasi Tinder yang biasa digunakan untuk mencari pasangan? Jika ya, mungkin kamu tertarik dengan konsep dalam Reigns, sebuah game strategi yang dikemas layaknya interaksi swipe dari aplikasi pencarian jodoh populer tersebut.
“Unik” saya rasa adalah kata yang pas untuk menggambarkan permainan Reigns. Lewat penyajiannya yang tidak biasa, developer Nerial tak hanya membuat sebuah game strategi yang menarik, tetapi juga menghadirkan game ringkas yang tidak menyita banyak waktu bermain.
Lantas apakah keunikan game ini bisa menjadi hiburan yang cocok dengan selera kamu? Pertimbangkan keputusanmu setelah membaca ulasan berikut ini.
Raja semenit di monarki yang morat-marit
Raja beberapa menit, kira-kira itulah posisi yang kamu perankan dalam Reigns. Sebagai seorang raja, pengambilan keputusanmu jelas sekali menentukan perkembangan kondisi negeri yang kamu pimpin. Masalahnya adalah, di sini kamu akan lebih sering mati cepat dibandingkan berlama-lama duduk di tampuk pemerintahan.
Di sini kamu dituntut untuk bisa mengatur kerajaanmu sesempurna mungkin selama kamu bisa. Apapun keputusan yang kamu ambil, kamu perlu mempertimbangkannya agar bisa menyeimbangkan empat indikator kestabilan politik di negerimu. Begitu salah satu indikator tersebut terlalu penuh ataupun kosong, permainan pun berakhir dengan ending yang berbeda-beda tergantung indikator mana yang membuatmu gagal.
Setiap bagian permainan Reigns dipenuhi peristiwa acak yang membuat permainan tak pernah terasa sama untuk kedua kalinya. Beberapa keputusan dari sesi permainan sebelumnya bahkan ada pula yang berdampak terhadap permainan berikutnya.
Sebagai contoh, di sesi permainan lama saya sempat membuka jalur perdagangan bebas sebelum akhirnya mati akibat foya-foya dengan segala kekayaan yang saya punya. Jalur perdagangan yang saya buat tadi akan berlanjut di tampuk raja selanjutnya hingga beberapa periode, jadi keputusan besar yang kamu ambil dari permainan sebelumnya tidak lantas terbuang sia-sia.
Keberadaan “warisan” dari tampuk kerajaan tadi menjadi semacam progres permainan dalam Reigns. Lewat cara ini, kita bisa membuka beberapa hal baru dalam permainan, mulai dari membuka percabangan pilihan berikutnya, ending baru, karakter baru, misi dungeon rahasia, dan banyak lagi lainnya.
Hal ini memberikan saya motivasi baru setiap kali bermain. Saat ulasan ini dipublikasikan pun, saya masih mencari keberadaan ending sempurna dan baru berhasil meraih masa pemerintahan terpanjang selama setengah abad.
Inovasi kontrol yang bisa dikembangkan dan bisa ditiru game lainnya
Salah satu hal yang sangat penting dari sebuah game mobile adalah kemudahan akses kontrol. Reigns merupakan salah satu contoh menarik untuk kasus ini, karena segala hal yang kita lakukan dalam game bisa dikerjakan hanya menggunakan satu tangan saja.
Setiap kejadian yang negeri kita alami akan dideskripsikan secara singkat pada bagian atas gambar, dan kita memutuskannya sesuai kehendak hati dengan menggeser kiri atau kanan layaknya dalam Tinder. Sangatlah penting untuk membaca deksripsi dari keputusan yang diambil sebelum benar-benar menggeser gambar tersebut, karena jika kamu salah mengambil keputusan maka hilang sudah posisimu di tampuk pemerintahan.
Pada saat saya mengulas game ini, saya memainkan Reigns versi mobile di perangkat smartphone Android yang saya miliki. Reigns juga tersedia dalam PC, namun saya merasa game ini kurang cocok untuk kamu mainkan menggunakan mouse dan layar monitor yang lebar.
Reigns versi PC memiliki latar unik yang menghiasi tampilan belakang gambar karakter di sepanjang permainan. Layaknya sebuah wallpaper, gambar tersebut akan berubah-ubah tergantung situasi yang kamu alami ketika memerintah.
Mirip dengan Downwell (yang juga dirilis oleh Devolver Digital), pengalaman ringkas yang dihadirkan versi mobile jelas tidak akan kamu rasakan saat bermain di PC. Dengan bermain Reigns di smartphone, saya bisa menikmati tantangan menjadi seorang raja dalam hitungan beberapa menit sebelum kembali beraktivitas dan memasukkan smartphone ke dalam kantong.
Presentasi terlalu minimalis di berbagai sisi
Seandainya ada hal yang ingin saya keluhkan dari Reigns, hal itu mungkin adalah visual dari keseluruhan game yang terkesan terlalu minimalis untuk selera saya pribadi. Tampilan karakter dalam Reigns terlihat seperti potongan kertas lipat yang dibuat seadanya, sehingga mengurangi penilaian saya atas visual game ini.
Untungnya keunikan game ini menutupi arah desain game Reigns yang terkesan kurang gereget. Meskipun tampilan game ini kurang bagus, namun hal itu tak lantas membuat saya berhenti menyapukan jari di layar demi menikmati peran saya sebagai raja semenit.
Untuk presentasi latar musik dan suara, saya tidak bisa berbicara banyak soal hal ini. Alunan musik klasik dan perbincangan kanselir yang terdengar seperti orang meracau membuat permainan semarak walau terkadang saya lebih sering memainkan game ini tanpa suara. Meskipun terdengar repetitif, namun setidaknya apa yang disajikan Reigns lebih baik daripada tidak ada sama sekali.
Kesimpulan: hiburan singkat yang unik dan berbeda
Secara keseluruhan, Reigns merupakan selingan menarik bagi para penggemar game strategi maupun kasual di luar sana. Keunikan skema kontrol dan alur permainannya yang acak memberikan hiburan singkat untuk sekadar menghabiskan waktumu di kala menunggu maupun di sela-sela aktivitas lainnya.
Reigns dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp40.000 untuk versi mobile dan Rp26.000 untuk PC. Harga versi PC yang sedikit lebih murah menjadi semacam kompensasi dari kurang portabelnya platform tersebut, namun kamu tetap bisa menikmati asyiknya peran sebagai raja sehari lewat layar yang lebih besar.
Steam Link: Reigns, Rp25.999
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
The post Review Reigns – Nikmatnya Bersusah Payah Jadi Raja Beberapa Menit appeared first on Tech in Asia Indonesia.