Review ini pertama dipublikasikan pada 23 Februari 2016 dan kami majukan kembali untuk merayakan perilisan Adventures of Mana di PS Vita.
Perkembangan game di platform mobile lama kelamaan menjadi semakin gencar saja. Dengan bertambah banyaknya judul-judul berkualitas yang diperuntukkan bagi gamer nonkasual seperti Chaos Ring III, Knights of Pen & Paper 2, dan Vainglory, seolah-olah menunjukkan bahwa melakukan aktivitas gaming di platform mobile pun dapat memberikan pengalaman bermain yang sama mengesankannya dengan bermain di console atau PC.
Beberapa developer besar pun sudah mulai memperhitungkan platform mobile sebagai sarana gaming yang potensial. Tidak terkecuali Square Enix yang rajin melakukan porting judul-judul legendarisnya untuk mobile. Sebut saja Dragon Quest II, Final Fantasy IV, Final Fantasy VII, dan yang terbaru adalah Final Fantasy IX. Satu lagi judul berkualitas yang tidak boleh kamu lewatkan adalah remake dari Final Fantasy Adventure untuk Nintendo Game Boy yang kini hadir di Android dan iOS dengan nama Adventures of Mana.
Pohon Suci, Tree of Mana
Kisah Adventures of Mana berpusat pada seorang gladiator dari Glaive bernama Sumo (kamu dapat mengganti nama sang protagonis). Nahas, pertarungan hidup dan mati yang tak ada habisnya harus dijalani oleh Sumo beserta para gladiator lainnya hanya bertujuan untuk menjadi panggung hiburan untuk menyenangkan sang penguasa Glaive yang kejam, Dark Lord.
Namun takdir Sumo berubah seketika saat temannya sesama gladiator akhirnya tumbang dan sekarat. Ia menitipkan suatu misi penting di sela-sela nafas terakhirnya. Bahwa ada sebuah pohon sakti di gunung Illusia bernama Tree of Mana yang konon akan memberikan kekuatan mahadasyat bagi mereka yang menyentuhnya.
Kabar terburuknya sang Dark Lord pun juga tertarik meraih kekuatan tersebut untuk memperluas kekejamannya. Sumo pun diperingatkan untuk bertindak cepat dan mencari ksatria yang bertugas menjaga Tree of Mana. Berpegang pada amanat terakhir seorang sahabat, Sumo memutuskan untuk melarikan diri dan mencari upaya mencegah rencana Dark Lord agar tidak menjadi kenyataan.
Jadul, siapa takut?
Adventures of Mana mungkin bisa dibilang mirip dengan The Legend of Zelda untuk NES. Keduanya mengusung genre action-adventure dengan tampilan sudut pandang dari atas, menyelipkan unsur puzzle, dan juga membagi dunianya kedalam area yang terkotak-kotak.
Terkait dengan statusnya sebagai sebuah remake, saya merasakan sekali elemen-elemen dari game klasik di dalamnya. Mungkin hal ini bisa menjadi suatu kelebihan atau sekaligus kekurangan tergantung preferensi masing-masing.
Segala hal yang memanjakan gamer generasi ini tidak akan kamu temukan. Misalkan hal-hal standar seperti keterangan objektif, penanda lokasi yang harus dituju, atau fitur teleportasi. Jika kamu tidak bisa bermain tanpa fitur-fitur tersebut, lebih baik berhenti membaca sampai di sini saja.
Tapi jika kamu tertarik mencoba atau malah pernah memainkan versi orisinalnya, tidak perlu cemas karena Adventures of Mana terlihat masih mengacu pada gameplay sejatinya. Kembali lagi mungkin saja ini bisa dilihat sebagai game yang malas dipoles dengan fitur baru, walaupun saya sendiri menilai hal ini adalah sebuah daya tarik.
Perpaduan The Legend of Zelda dan Final Fantasy
Petualangan Sumo menghalangi rencana Dark Lord tentunya tidak akan mudah, ratusan musuh sudah siap menantangmu. Untungnya untuk mengalahkan penghalang, karaktermu akan didukung dengan beragam senjata, sihir, dan item.
Uniknya lagi senjata yang kamu pakai tidak hanya berfungsi untuk menyerang, tapi juga untuk melewati berbagai rintangan. Di sini saya semakin melihat unsur dari game Zelda. Contohnya senjata kapak dan sabit rantai membantumu memotong pohon atau tanaman penghalang, gada berantai (flail) akan menarikmu menyebrangi jurang, dan gada berguna untuk meruntuhkan tembok rahasia.
Sedangkan untuk sihir, kamu dapat menggunakan elemen api, es, dan petir untuk menyerang musuh dan juga membuka jalan rahasia. Disertakan juga sihir penyembuh dan sihir pendukung pertarungan yang bisa menidurkan atau menyegel kemampuan sihir musuh.
Tentunya jurus-jurus tersebut dapat dipakai dengan mengonsumsi MP. Tak hanya itu, ada juga bar Limit yang ketika sudah terisi penuh akan mengizinkanmu untuk melancarkan serangan kuat, serangan ini akan berbeda tergantung dengan senjata yang kamu pasang.
Sebagai remake dari salah satu iterasi Final Fantasy, tidak mengherankan jika kamu akan menemukan berbagai referensi dari seri RPG tersebut. Ketika berhasil naik level, kamu akan dihadapkan dengan empat pilihan untuk mengembangkan kekuatan Sumo. Pilihan ini dilambangkan dengan kelas tradisional dari Final Fantasy yaitu:
- Warrior
Meningkatkan damage serangan fisik.
- Monk
Meningkatkan HP dan pertahanan.
- Mage
Meningkatkan damage serangan sihir dan MP.
- Sage
Mempercepat waktu pengisian meteran Limit.
Tidak hanya itu kamu akan dihadapkan dengan macam-macam bos ikonik, karakter-karakter yang memakai atribut familier, serta kesempatan untuk menunggangi Chocobo! Kalau kamu cukup jeli, kamu juga pasti akan menyadari kalau warna kotak teks, kotak menu, dan efek suara ketika melakukan seleksi benar-benar khas Final Fantasy sekali.
Kontrol, antarmuka, dan fitur
Sudah menjadi stigma tersendiri bahwa belum banyak game yang berhasil memberikan kenyamanan bermain di layar sentuh, apalagi jika game tersebut dimainkan dengan menggunakan tombol virtual.
Pada layar utama Adventures of Mana disediakan joystick virtual dinamis yang akan terus bergerak mengikuti posisi ibu jari sehingga kamu dapat mengeksekusi gerakan karakter dalam delapan arah dengan leluasa. Pada bagian kanan bawah terdapat dua tombol virtual. Tombol bawah untuk menyerang, tombol atas untuk menggunakan sihir atau item.
Sedangkan di kanan atas, disertakan juga tiga slot pintas (shortcut) untuk mempermudah penggantian senjata atau bisa juga berfungsi sebagai tombol tambahan untuk sihir atau item lainnya. Tidak lupa di bagian kiri atas disematkan peta mini yang dapat diperbesar ketika kamu sentuh untuk mengecek tujuan atau sekadar menandai lokasi penting.
Implementasi antarmuka yang diterapkan berwujud lingkaran yang simpel dan elegan. Kamu dapat melakukan equip senjata, sihir, armor, item dengan efisien. Sistem menu lingkaran ini juga muncul ketika kamu memilih senjata atau item yang hendak dibeli.
Beragam fitur modern tidak lupa disematkan untuk menunjang kenyamanan bermain. Pastikan kamu selalu melakukan Quick Save jika harus berpindah ke aplikasi lain ketika sedang asyik bermain, lalu jangan lupa juga untuk mengamankan progresmu di server Square Enix lewat fitur Cloud Save. Ada juga sistem achievement yang bisa kamu lengkapi, tersedia untuk Android maupun iOS.
Hal terakhir yang akan saya bahas bersifat opsional, tapi merupakan fitur yang tidak disangka-sangka. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya bahwa Adventures of Mana memiliki skema kontrol yang baik walaupun mengadopsi tombol-tombol virtual, tapi tentu saja pengalaman gaming nonkasual terkadang belum terasa maksimal jika belum menekan tombol fisik. Well, bergembiralah karena Adventures of Mana memiliki dukungan langsung dengan bluetooth controller!
Saya tidak tahu apakah dukungan ini juga hadir di iOS atau tidak, karena saya memainkan Adventures of Mana di platform Android. Tapi saya cukup terkejut ketika tak sengaja membaca komentar di Google Play yang mengutarakan kalau ternyata game ini dapat dimainkan menggunakan controller Moga (merk yang cukup terkenal untuk bluetooth controller).
Dukungan ini pun sangat maksimal. Kamu tak perlu repot-repot memetakan tombol-tombol tersebut secara manual. Ketika saya menghubungkan smartphone saya dengan Ipega PG 9021, secara otomatis langsung terlihat tambahan keterangan mengenai tombol-tombol apa yang harus ditekan pada controller tersebut untuk menggantikan fungsi touch atau tombol virtual sepenuhnya.
Fitur ini mengizinkan kamu untuk dapat bermain tanpa harus menutupi layar sama sekali dengan tombol-tombol fisik yang pastinya membuat pengalaman bermain menjadi lebih nyaman dan akurat!
Evolusi grafis dan musik yang manis
Grafis yang diusung oleh Adventures of Mana sangat memanjakan mata. Game ini hadir dengan penuh warna dan karakter-karakter imut yang berukuran cebol namun tetap berkharisma. Desain monster dan lingkungan pun cukup mendetil, luar biasa sekali kalau mengingat karakter-karakter ini sebelumnya hanya berwujud piksel dengan format warna hitam putih.
Komposisi musik pun juga masih mengacu pada aransemen orisinalnya. Drastis sekali rasanya jika mendengar musik pada Final Fantasy Adventure yang masih 8-bit seperti kebanyakan game di zaman itu, sekarang menjadi bergaya orkestra dan meriah. Nuansa klasik yang dimodernisasi pasti akan membuatmu betah berlama-lama dalam petualangan mobile ini.
Kesimpulan
Square Enix berhasil menghidupkan kembali judul klasiknya dengan sangat baik. Perubahan yang diimplementasikan sama sekali tidak mengurangi elemen-elemen penting dari karya orisinalnya, tapi malah menjadikan Final Fantasy Adventure cocok untuk dimainkan di era serba canggih ini dengan selubung bernama Adventures of Mana.
Cukup menantang memang untuk kembali lagi ke esensi game klasik yang terkenal dengan penyajian yang sederhana tapi menyimpan gameplay yang kompleks di dalamnya. Kamu dituntut untuk mengingat dan mengerti sendiri langkah apa yang selanjutnya harus kamu ambil, mencari petunjuk yang tersirat dalam perbincangan dengan NPC adalah suatu keharusan, dan kamu harus rela berkali-kali tersasar ketika mencoba menemukan Chocobo milikmu yang tertinggal. Belum lagi teka-teki yang disematkan ternyata masih sama susahnya dengan versi orisinal.
Menurut saya Adventures of Mana sebenarnya dapat sedikit mempermudah para gamer dengan menyertakan beberapa fitur-fitur tambahan. Hal yang minor namun sesungguhnya dapat sangat berguna jika suatu saat ditambahkan pada update mendatang.
Sebut saja seperti penambahan kapasitas item (kamu hanya diizinkan membawa enam belas item), tampilan informasi nyawa musuh, dan yang terpenting adalah ditambahkannya keterangan di peta yang membedakan posisimu ketika di bawah tanah, atau di atas gunung, untuk mencegah kehilangan arah.
Akhir kata Adventures of Mana sangat layak masuk dalam deretan koleksi game mobile milikmu walaupun harganya terbilang tidak murah. Namun efek nostalgia yang diberikan, pengalaman klasik dengan polesan modern, dan dukungan controller tambahan yang baik menurut saya menjadi sebuah bargaining point yang cukup menggiurkan.
PlayStation Store US: Adventures of Mana, US$13,99 (sekitar Rp184.000)
(Diedit oleh Mohammad Fahmi)
The post Review Adventures of Mana – Kisah Klasik dengan Wajah Modern appeared first on Tech in Asia Indonesia.