Pertama kali saya melihat mengenai game yang satu ini, layaknya ribuan gamer lain di seluruh dunia, saya langsung teringat dengan seri game populer buatan Naughty Dogs untuk PS3 yaitu Uncharted. Tidak hanya judulnya saja yang sangat mirip, tapi desain protagonis dari game ini pun terlihat sangat mirip dengan Nathan Drake, penjarah makam keren dari seri Uncharted. Meskipun begitu, saat melihat kumpulan screenshot dari game ini di Steam, ada satu hal yang sangat menarik perhatian saya, hal tersebut adalah desain dari jagoan perempuan dari game ini yang tampil dengan menggunakan jilbab / hijab.
Karena cukup terkejut dengan desain karakter dari game ini, saya pun mulai mencari informasi lebih lanjut mengenai game yang satu ini. Game berjudul Unearthed: Trail of Ibn Battuta ini dikembangkan oleh Semaphore, studio game asal Saudi Arabia. Game ini sebenarnya sudah dirilis di iOS dan PS3 semenjak Mei 2013 lalu, tapi baru weekend ini Unearthed tersedia untuk Windows dan Mac melalui Steam. Menurut penjelasan yang ada Steam, game ini telah mendapatkan banyak sekali update dan perubahan mengikuti feedback dari gamer yang sudah memainkannya.
Saat melihat screenshot game ini di Steam, jujur saja saya merasa cukup curiga. Rasanya nyaris tidak mungkin game dengan kualitas grafis dan variasi gameplay sebanyak ini bisa dijual dengan harga $5 saja. Karena penasaran, akhirnya saya memutuskan untuk mencobanya, toh saya hanya perlu keluar uang 40 ribu rupiah saja (game yang baru dirilis di Steam biasanya di diskon sebesar 10% – 30%). Ketika hendak meng-install game ini di PC saya, lagi-lagi saya dikejutkan dengan ukuran file sebesar 7 GB yang harus saya sediakan untuk game ini. Game seharga 50 ribu rupiah, dengan screenshot menarik, dan ukuran yang sangat besar… terdengar semakin mencurigakan saja.
Akhirnya setelah selesai mengunduh dan menunggu proses instalasi selesai, saya pun segera menyicipi game yang satu ini. Kesan pertama saya saat melihat game ini adalah…Wow! Unearthed: Trail of Ibn Battuta tersedia untuk 21 bahasa! Hal ini merupakan hal yang baru sekali ini saya lihat di video game. Sayangnya saat saya mencoba mengganti-ganti bahasa dari game ini, sepertinya Unearthed hanya didesain untuk bahasa Arab dan Inggris saja, sehingga bahasa dengan teks non-latin seperti Jepang dan India akan terlihat cukup berantakan dan keluar-keluar dari frame atau button yang ada di layar. Hal ini cukup disayangkan memang, seandainya mereka hanya berniat untuk berkonsentrasi pada dua bahasa saja, seharusnya bahasa yang lain lebih baik dihapus untuk menghemat beberapa MB dari ukuran game ini.
Setelah memulai game, saya langsung dihadapi dengan adegan action yang berfungsi sebagai tutorial. Sebagai sebuah prolog, bagian yang satu ini jelas memberikan kesan pertama yang cukup buruk. Kesan buruk saya dapatkan dari bagaimana transisi dari cutscene ke game harus dipotong meskipun teknologi sekarang sudah cukup untuk membuat transisi cutscene ke game terlihat lebih dinamis. Selain itu, sebagai sebuah tutorial, petunjuk-petunjuk yang keluar di layar pun terkesan sangat mengganggu. Seharusnya game ini cukup menampilkan petunjuk di layar tanpa harus mengganggu flow game yang sedang berlangsung.
Pada prolog, kamu akan dikenalkan dengan berbagai hal yang bisa kamu lakukan untuk urusan battle. Game ini sendiri menyediakan dua jenis pertarungan, mulai dari gun fight layaknya game action biasa, serta hand-to-hand combat yang memiliki potensi sangat besar seandainya dipoles dengan lebih baik. Kurang terpolesnya gameplay bagian battle dan action di game ini semakin diperburuk dengan kontrol kamera yang sangat sensitif dan membingungkan.
Seperti yang saya sempat singgung sedikit di atas, untuk game dengan harga semurah ini, Unearthed memiliki variasi gameplay yang cukup banyak. Jika Faris Jawad, karakter utama dari game ini, sedang tidak bertarung atau baku tembak, maka kemungkinan besar dia sedang memecahkan puzzle sambil berakrobat untuk mendapatkan rahasia-rahasia kuno layaknya Indiana Jones. Sebagai sebuah game action, Unearthed tidak memberikan kebebasan yang terlalu banyak kepada pemain. Ditambah lagi game ini cukup penuh dengan bug. Salah satu bug paling mengganggu adalah saat saya terdampar di bagian atap dari reruntuhan istana hanya karena game ini tidak mengizinkan karakternya untuk jatuh ke bawah.
Tidak hanya penuh dengan bug yang mengesalkan, puzzle yang ada di game ini juga terasa sangat tidak menarik dan cukup membuat depresi. Depresi yang saya maksudkan di sini bukan berarti Unearthed memiliki puzzle yang sulit sampai bisa bikin pusing, malahan game ini memiliki puzzle yang sangat mudah untuk dipecahkan. Sayangnya kontrol dan kamera yang sangat buruk membuat puzzle mudah tersebut jadi sulit untuk diselesaikan.
Variasi gameplay lain bisa kamu temukan saat di bagian akhir game. Di sini kamu diberi tugas untuk melarikan diri dari kejaran polisi dengan mengendarai mobil. Terdengar sangat menjanjikan bukan? Tunggu dulu! jangan harap kamu bisa menemukan aksi kejar-kejaran seru layaknya Grand Theft Auto. Aksi kejar-kejaran yang akan kamu alami sangatlah aneh dan cukup membuat pusing. Meskipun diberikan tugas untuk melarikan diri dari polisi, game ini hanya mengizinkan kamu memutari kota yang sangat sempit berulang-ulang, tanpa memberikan petunjuk kapan aksi berputar-putar tidak jelas ini akan selesai.
Tidak hanya itu saja, kontrol saat mengendalikan mobil pun terasa sangat aneh, tapi untuk bagian ini saya ampuni karena memang kualitas kontrol tidaklah terlalu buruk (sebenarnya cukup buruk sih, tapi saya sering melihat yang lebih buruk dari ini).
Kalau membaca ulasan saya soal gameplay dari game ini, rasanya memang sangat meragukan bukan. Tapi selain gameplay, developer dari game ini juga menjanjikan cerita yang berkualitas untuk Unearthed. Sayangnya janji ini lagi-lagi hanya omong kosong. Unearthed memiliki kualitas cerita yang menjanjikan namun lagi-lagi tidak dieksekusi dengan baik. Sesuai dengan judulnya, game ini akan memiliki hubungan dengan sejarah Ibnu Battuta, seorang penjelajah Muslim dari Maroko. Belum banyak hal diketahui tentang keterlibatan kisah Ibnu Battuta di game ini karena memang yang tersedia dari game ini barulah episode pertama saja.
Meskipun memiliki flow cerita yang bisa dibilang tidak logis, game ini memiliki kualitas dialog yang kadang (ditekankan ya, hanya kadang saja) cukup lucu. Tapi hanya itu saja bagian yang menarik dari game ini, itupun hanya terjadi dua kali dari 90 menit playtime saya. Selain cerita yang kurang logis, game ini akan memaksa kamu untuk berhenti saat karakter Faris berbicara dengan kakaknya melalui alat komunikasi mereka, meskipun durasi dan tema percakapan mereka seharusnya tidak memberikan batasan seperti itu.
Oke dari tadi saya sudah mengkritisi habis-habisan game ini, tapi saya belum membicarakan tentang salah satu hal yang paling membuat game ini menarik. Hal pertama yang membuat saya menaruh perhatian pada game ini adalah bagusnya kualitas screenshot yang saya lihat, dan memang game ini memiliki grafis yang sangat bagus. Lingkungan dan karakter dari game ini dibuat dengan kualitas yang tinggi sehingga membuat Unearthed menjadi game yang enak dilihat.
Namun, sayangnya model 3d yang bagus ini tidak didukung dengan kualitas animasi yang bagus juga. Pergerakan dari karakter di game ini terlihat sangat kaku, baik saat di dalam game maupun saat cutscene. Tidak hanya itu saja, game ini juga sepertinya terlalu berlebihan dalam menggunakan efek bloom, membuat game ini kadang terlihat seperti film animasi murahan.
Bagian terakhir yang perlu diperhatikan dalam game ini adalah masalah suara. Untungnya game ini memiliki musik yang cukup oke. Walaupun tentu saja kualitas musik dari game ini belum sampai ke tahap yang luar biasa seperti musik-musik karangan maestro Nobuo Uematsu. Selain itu juga sepertinya developer dari game ini kurang tertarik untuk lebih menonjolkan musik dalam game ini karena meskipun sudah saya set maksimal, volume suara dari musik dalam game terdengar sangat pelan sekali.
Last but not least, game ini memiliki kualitas pengisi suara yang, dengan mengejutkannya, sangat amat luar biasa. Awalnya saya mencoba memainkan game ini dengan suara karakter dalam bahasa Arab. Tapi entah karena memang saya yang tidak biasa mendengar bahasa Arab, atau memang pengisi suara versi Arab kurang bagus, tapi dengan dubbing bahasa Arab karakter lebih terdengar seperti pembawa acara berita daripada seseorang petualang.
Karena kurang puas dengan versi Arab, saya mencoba mendengarkan pengisi suara versi Inggris. Perbandingan kedua versi ini sangatlah jauh. Kualitas pengisi suara dalam bahasa Inggris terdengar jauh lebih baik dan profesional daripada versi bahasa arab, walaupun sepertinya game ini dibuat dalam bahasa Arab, sehingga subtitle dari game ini mengikuti kecepatan dialog dalam bahasa Arab daripada bahasa Inggris.
Tingginya kualitas dubbing bahasa Inggris ini tidak mengherankan (atau justru malah mengherankan?) karena game ini melibatkan nama besar seperti Troy Baker, pengisi suara pria terbaik menurut VGX 2013 yang terlibat dalam game besar dan fenomenal seperti The Last of Us dan Bioshock Infinite. Hal ini membuat saya curiga jangan-jangan sebagian besar budget game ini habis untuk membayar Troy Baker, sehingga bagian lain game ini memiliki kualitas yang kurang.
Oiya, game ini juga memiliki mode tambahan yang disebut Survival Mode. Dalam mode ini kamu bisa memilih untuk memainkan seluruh karakter yang ada di dalam game dalam sebuah tantangan yang…well…cukup aneh. Di Survival Mode kamu harus melindungi karakter kamu dari wave zombie yang datang menyerangmu. Tentang bagaimana bisa ada zombie di game ini, jangan tanya saya. Survival Mode ini memiliki kontrol yang sama buruknya dengan Story Mode, hanya saja dengan gameplay yang lebih tidak menarik.
Verdict
Saya sangat sedih untuk mengatakan hal ini, tapi Unearthed: Trail of Ibn Battuta adalah sebuah game yang sangat buruk. Game ini betul-betul rip-off murni dari Uncharted namun dengan kualitas seperti game belum jadi yang terburu-buru untuk diselesaikan. Jika kamu adalah gamer yang tidak memiliki banyak waktu untuk bermain, saran saya jangan buang waktumu dan pilihlah game lain yang lebih berkualitas.
Meskipun begitu, game ini juga memiliki beberapa poin menarik. Salah satunya adalah bagaimana loading screen dari game ini akan bercerita singkat mengenai perjalanan Ibnu Battuta. Jika kamu merupakan penggemar sejarah, hal-hal minor seperti ini tentu saja sangatlah menarik untuk diperhatikan. Selain itu sebagai sebuah game dari daerah dengan industri game yang masih sangat muda, game ini bisa dibilang sangat ambisius dan cukup oke sebagai sebuah permulaan. Ke depannya saya yakin developer game dari timur tengah dapat belajar banyak dari game ini.
Terakhir, game ini memang bisa dibilang merupakan game yang jelek. Tapi buruknya kualitas dari game ini bisa menjadi hiburan tersendiri jika kamu butuh sesuatu untuk membantumu tertawa. Lagipula, game ini dibandrol dengan harga yang sangat murah, jadi apa salahnya mencobanya kan.
Steam (Windows and Mac): Unearthed: Trail of Ibn Battuta, $5
Apple App Store: Unearthed: Trail of Ibn Battuta, Gratis (IAP Full Game Unlock, Rp 29.000)
Post Review Unearthed: Trail of Ibn Battuta – Kisah Petualangan Nathan Drake Versi Timur Tengah muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.