Review ini pertama dipublikasikan pada 3 September 2015. Kami memajukannya kembali untuk memperingati perilisan Final Fantasy VII di Android.
Final Fantasy VII merupakan salah satu seri yang memiliki banyak penggemar. Para fan telah menantikan kehadirannya kembali sejak Sony menayangkan video demo teknis untuk console PS3 yang menampilkan adegan pembuka Final Fantasy VII dengan pembaharuan grafis pada ajang E3 tahun 2005 silam . Tidak sedikit juga pihak yang mengungkapkan kegembiraannya saat Final Fantasy VII versi remake diumumkan di konferensi pers Sony pada ajang E3 2015 kemarin.
Final Fantasy VII di iOS merupakan porting dari Final Fantasy VII orisinal. Oleh karena itu, saya akan berusaha untuk memfokuskan ulasan ini kepada feel game secara keseluruhan di perangkat portabel dibandingkan membahas gameplay maupun kisah yang ada.
Apakah game ini sanggup membawa petualangan akbar Cloud dan kawan-kawan ke dalam genggaman? Mari simak pengalaman saya yang telah memainkannya selama dua minggu terakhir ini.
Kisah Epik yang Kini Berada dalam Genggaman
Menurut deskripsi yang tertera pada situs resmi Square Enix, Final Fantasy VII versi mobile merupakan porting langsung dari versi PC yang telah hadir di Steam sejak tahun 2012. Para pemain akan mendapatkan keseluruhan kisah tentang Cloud yang mencoba menyelamatkan dunia dari sebuah musibah besar.
Saya tidak menemui sedikit pun hal yang dipotong dari Final Fantasy VII orisinal. Entah itu fitur, plot cerita, maupun cutscene, semua masih sama, atau bahkan sedikit lebih baik dari yang saya ingat ketika memainkannya delapan belas tahun silam di console PSOne.
Presentasi yang Sangat Mirip dengan Versi Orisinal
Final Fantasy VII menghadirkan berbagai inovasi. Iterasi ketujuh dari Final Fantasy merupakan seri perdana yang dihadirkan Squaresoft pada console PlayStation. Selain itu, ini adalah pertama kalinya RPG Final Fantasy ditampilkan dalam grafis 3D.
Walaupun tampilan tersebut terlampau simpel bila dipandang dengan standar grafis masa kini, tapi para gamer dibuat terpana dengan presentasi Final Fantasy VII saat baru pertama kali dirilis dulu. Transisi cutscene dengan permainan aktif di game terlihat mulus dan harmonis dalam satu kesatuan.
Squaresoft melakukan kerja bagus dalam menjalin gambar statis dan aktif di dalam game. Gambar latar pre-rendered terlihat menyatu dengan karakter yang berlari ke sana kemari. Grafis 3D juga membawa sensasi baru bagi para pencinta seri Final Fantasy karena akhirnya game menampilkan sudut pandang yang bervariasi dibandingkan tampilan top-down pada semua seri sebelumnya.
Tampilan yang persis sama ini juga menjadi kekurangannya. Square Enix tidak melakukan optimisasi apa pun terhadap tampilan game selain menambah jumlah piksel untuk ditampilkan di layar dengan resolusi tinggi. Saya tidak melihat perbedaan signifikan apa pun pada tampilan game.
Mengandalkan Tombol Virtual yang Terlampau Kaku
Final Fantasy VII versi orisinal didesain untuk sebuah console yang memiliki controller. Versi PC game ini pun menggunakan input berupa keyboard atau controller eksternal. Sayangnya skema tersebut tetap dipertahankan pada versi mobile yang memiliki input utama berupa layar sentuh.
Saya dihadapkan dengan banyak sekali tombol virtual untuk mengendalikan permainan. Mereka tersebar di hampir seluruh sisi layar yang cukup mengganggu kenyamanan saya bermain Final Fantasy VII.
Seakan tidak cukup dengan keruwetan kendali saat bermain, tampilan menu pada game juga sepenuhnya dikendalikan dengan tombol-tombol virtual yang sama. Hal ini terasa cukup aneh di saat hampir semua RPG yang saya mainkan di smartphone menggunakan gerakan tap dan swipe untuk bernavigasi di dalam menu game, Final Fantasy VII malah kembali ke zaman kuno yang sama sekali tidak terasa natural di perangkat portabel
Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan memberikan dukungan terhadap controller eksternal untuk memainkan game. Namun, saya tidak menemukan indikasi bahwa Final Fantasy VII mendukung opsi tersebut saat ini.
Tidak Cocok dengan Natur Portabel
Salah satu kelebihan bermain game pada platform mobile adalah kemampuan untuk bermain kapan pun dan di mana pun. Punya waktu sepuluh menit sambil menunggu bus tiba di halte? Ingin beristirahat lima belas menit dari tumpukan pekerjaan? Perangkat portabel dapat menghibur para pemainnya dengan sesi bermain singkat namun berkualitas.
Sayangnya hal ini tidak berlaku untuk Final Fantasy VII. Progres game hanya dapat disimpan pada titik-titik tertentu. Game hanya mampu menampilkan lokasi terakhir yang saya sambangi hanya bila perangkat belum melakukan reset memori. Apabila perangkat sudah terlanjur melakukan reset RAM, maka mau tidak mau saya harus mengulang dari titik save terakhir.
Sifat ini membuat fleksibilitas bermain Final Fantasy VII di perangkat portabel jauh berkurang. Saya harus mendedikasikan waktu lebih banyak dari jumlah yang biasa saya pakai untuk bermain game hanya demi mencapai titik save selanjutnya. Tidak jarang saya harus mengulang kembali plot cerita yang telah dilalui hanya karena game tidak mampu menyimpan progres di mana pun.
Jalan Pintas yang Justru Mengurangi Keseruan Permainan
Salah satu hal yang menurut saya sangat aneh adalah dua fitur cheat yang disediakan secara gamblang oleh Square Enix di dalam game. Apabila dulu saya harus mengandalkan Gameshark maupun trainer agar tidak terjadi pertarungan acak dengan musuh atau ingin memaksimalkan statistik karakter secara instan, Final Fantasy VII versi mobile malah menyediakan kedua fitur itu langsung di hadapan saya.
Game menyediakan opsi untuk menghilangkan opsi random encounter dengan musuh selama petualangan. Ini berarti saya tidak akan bertemu musuh keroco sama sekali ketika menjelajahi dungeon. Selain itu, salah satu opsi yang terdapat di menu juga memberikan pilihan untuk membuat stat seluruh karakter, baik level, HP, MP, dan lainnya, menjadi deretan angka sembilan.
Kedua opsi ini menurut saya pribadi menghilangkan aspek perjuangan yang menjadikan sebuah RPG begitu menantang. Mengaktifkan kedua fitur ini memang dapat membuat para pemain berkonsentrasi pada plot cerita yang ada, namun bagi saya malah justru menghilangkan esensi dari sebuah RPG.
Hanya Cocok untuk Gamer Mobile yang Tidak Punya Pilihan Lain
Dengan segala unek-unek dan fitur aneh yang saya utarakan di atas, saya rasa Final Fantasy VII versi mobile untuk saat ini hanya cocok untuk dibeli oleh gamer mobile yang tidak memiliki kesempatan untuk memainkannya di platform lain. Fitur iCloud Sync yang dihadirkan di sini juga akan sangat membantu, sehingga gamer dapat melanjutkan progres permainan tanpa terikat dengan satu jenis perangkat saja.
Apabila kamu memiliki opsi lain untuk memainkan Final Fantasy VII klasik, seperti di PC, PS3, atau PS Vita sekalipun, maka saya sarankan untuk memainkannya di perangkat itu saja. Komitmen waktu yang dibutuhkan untuk memainkan Final Fantasy VII di smartphone maupun tablet tidak berbeda jauh dengan versi PC atau console. Lagipula, versi lain dibanderol lebih murah daripada versi mobile yang dijual seharga Rp189.000.
The post Review Final Fantasy VII Mobile – Porting Setengah Hati appeared first on Tech in Asia Indonesia.