Artikel ini pertama kami publikasikan pada 29 Juni 2015 dan dimajukan kembali untuk merayakan perilisan Her Story di Android.
Sebagai sebuah media interaktif, saya cukup heran kenapa tidak lebih banyak game yang berusaha menyampaikan narasi dengan cara yang lebih unik dari cara-cara yang sudah populer. Meskipun begitu, terkadang muncul beberapa game yang menyajikan sebuah pengalaman unik dan tidak terduga, baik dari segi naratif maupun cara bermainnya. Hal seperti inilah yang saya temukan dalam Her Story.
Her Story adalah sebuah game indie buatan Sam Barlow, seorang developer dengan pengalaman mengembangkan Silent Hill: Shattered Memories dan Aisle. Keunikan dari game ini langsung terlihat dari visualnya yang berwujud sebuah game FMV dengan tampilan komputer yang terkesan judul.
Meskipun memiliki visual layaknya game FMV, Her Story jelas tidak mengikuti stigma buruk yang hampir selalu melekat pada jenis game tersebut. Seperti apa sebenarnya game ini? Cek langsung di bawah.
Monolog Dua Arah
Apa yang perlu kamu lakukan di Her Story sangatlah simpel. Dalam game ini, kamu disajikan dengan ratusan video rekaman hasil interogasi kepolisian yang dilakukan kepada seorang wanita. Kamu hanya perlu mengecek database kepolisian dengan mengetik kata-kata tertentu yang berhubungan dengan kasus yang tengah jadi perbincangan atau yang berhubungan dengan kehidupan pribadi sang wanita.
Kata-kata yang perlu kamu cari adalah kata-kata yang diucapkan oleh wanita tersebut dari ratusan video yang ada. Untuk membuat game menjadi lebih misterius dan menantang, kamu hanya akan bisa melihat lima video teratas dari kata yang kamu cari. Sisanya harus kamu temukan dengan menyambung-nyambungkan fakta yang kamu lihat, baca, atau dengar dari video yang sudah kamu tonton. Saran saya, siapkan kertas di dekatmu untuk mencatat hal maupun kode baru yang perlu kamu cari dan pecahkan.
Dari premis simpel ini, kamu ditugaskan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus tersebut. Di sinilah game menjadi begitu menarik. Layaknya permainan puzzle, kamu tidak akan bisa mendapatkan gambaran besar tentang apa yang terjadi sebelum sebagian gambar tersusun.
Setelah beberapa bagian gambar tersusun, kamu mungkin akan mengetahui garis besar kejadian. Jangan heran kalau begitu kamu membuka lebih banyak video, apa yang ada di kepalamu langsung disanggah oleh fakta baru yang kamu pelajari. Jika kamu bersemangat untuk membongkar seluruh video yang ada, maka berbagai fakta-fakta menarik tentang cerita dalam Her Story akan terungkap dengan begitu uniknya kepadamu.
Dari segi gameplay, memang Her Story bukanlah sebuah pengalaman untuk semua orang. Tapi keunikan yang dimiliki game ini jelas membuatnya menjadi sebuah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan sama sekali oleh para penggemar kisah fiksi, terutama kisah fiksi misteri ala cerita-cerita detektif.
Tidak lupa juga tentunya kualitas narasi dari game ini sangat didukung oleh penulisan naskah yang luar biasa dan juga akting yang sangat bagus dari sang wanita yang muncul di video. Sebuah nilai plus yang tentunya jarang ditemukan di game lain kecuali game dengan rekaman manusia asli.
Komputer Klasik
Tampilan dalam Her Story jelas terinspirasi dari desain antarmuka (interface) komputer Windows di tahun 90-an dulu. Di layar akan selalu terpampang aplikasi yang merupakan database video dari wanita yang diwawancarai oleh detektif tersebut. Di sekitar window aplikasi tersebut kamu bisa membuka file Read Me yang merupakan panduan cara bermain, bahkan kamu bisa juga menemukan sebuah mini game simpel ketika iseng-iseng memeriksa apa saja yang dapat ditemukan di layar.
Tampilan bergaya klasik ini jelas sangat membantu membuat tingginya tingkat immersion dalam Her Story. Gaya pakaian sang wanita di video juga sangat menggambarkan mode pakaian era 90-an. Kombinasi antarmuka, efek kamera, dan pakaian yang dikenakan aktris di Her Story membuat saya merasa seperti benar-benar sedang memandangi layar komputer tua di kantor polisi.
Kesimpulan
Saya tidak bisa membahas Her Story banyak-banyak … tidak, sebenarnya saya bisa membahas banyak sekali hal tentang Her Story, tapi saya memang menghindarinya. Kenapa? Karena ketika saya memainkan game ini, perasaan membuka satu per satu rahasia mencengangkan tentang kejadian dalam game merupakan sebuah perasaan luar biasa yang sudah lama tidak saya rasakan dalam kisah fiksi. Jika saya membahas cerita dalam Her Story lebih jauh, tentunya hal tersebut akan hilang dari kamu yang baru ingin memainkannya.
Yang jelas, saya hanya bisa memastikan kalau kamu suka dengan cerita fiksi bertema misteri, dan ingin tahu bagaimana jika sebuah cerita disampaikan dalam sebuah cara yang luar biasa unik dan menarik, melewatkan Her Story bukanlah pilihan. Dengan harga murah yang ditawarkan, serta pengalaman luar biasa disajikan, Her Story jelas masuk kandidat pengalaman fiksi paling tidak terlupakan yang saya nikmati tahun ini.
Steam Link: Her Story, Rp55.999
The post Review Her Story – Menyusun Cerita dalam Kepala appeared first on Tech in Asia Indonesia.