Quantcast
Channel: iOS Reviews – Tech in Asia Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 284

Review Downwell – Pantang Pulang Sebelum Menyentuh Dasar Jurang!

$
0
0

Beberapa waktu belakangan ini, petualangan saya dalam mencari game platformer terbaik seakan berjalan hambar dan membosankan. Hampir semua game yang saya temukan hanya berbeda dari sisi luarnya saja, namun dari segi gameplay tetap menghadirkan sensasi yang kurang lebih sama. Hingga kemudian saya menjumpai pengecualian yang cukup menarik melalui game berjudul Downwell.

Sejak diumumkan oleh developer Moppin tahun lalu, Downwell dengan permainan platformer sederhananya yang unik telah membangun ekspektasi tersendiri bagi saya. Di saat kebanyakan game platformer yang saya jumpai akhir-akhir ini mengajak pemainnya untuk bertualang mengarungi layar dari kiri ke kanan, Downwell justru mengajak kita terjun bebas mengarungi kedalaman jurang vertikal yang tak hanya seru, namun juga sangat menyenangkan. Seseru apa? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Terjun Bebas ke dalam Sumur Tak Berujung yang Mematikan

Downwell | screenshot 1

Downwell versi PC

Sebagai sebuah game platformer yang disajikan dengan grafis jadul ala game komputer CGA di tahun 80-an, terus terang penampilan Downwell tidaklah semewah game sejenis lainnya. Apalagi untuk ukuran game keluaran tahun 2015 ke atas. Namun jika kamu adalah gamer yang mampu mengesampingkan aspek grafis, kamu akan menjumpai sebuah permainan seru yang membuat kamu tak akan keberatan untuk mengulangi progres bermainmu berkali-kali.

Dalam Downwell kamu akan bermain sebagai karakter tanpa nama dalam upayanya menuruni sumur tak berujung demi mendapatkan harta karun terpendam. Perjuanganmu menuruni sumur kerap mengalami gangguan dari berbagai macam jenis makhluk yang tak bersahabat, sehingga kamu perlu melalui level demi level dengan bersenjatakan sepatu Gunboots.

Permainan Downwell yang demikian sederhana sekilas membuat saya teringat akan game Kid Icarus yang pernah saya mainkan di console NES dua dekade silam. Hanya saja bedanya dalam game ini kamu akan bergerak menuruni labirin vertikal dari atas ke bawah, dan besar kemungkinan kamu juga tak akan mengetahui makhluk apa lagi yang menunggumu di bawah sana.

Downwell | screenshot 2

pheww… pheww… pheww

Downwell sendiri tidak mengusung skema kontrol rumit untuk menerjemahkan inti permainannya yang simpel. Di sini kamu hanya diberikan opsi untuk bergerak ke kanan dan kiri, berikut tombol melompat yang berfungsi juga sebagai tombol untuk menembakkan Gunboots ke arah bawah.

Berbicara soal Gunboots, senjata unik yang menempel pada bagian kakimu ini memiliki beragam variasi peluru dan kamu bisa menggantinya dengan cara mengambil power-up yang tersebar di beberapa lorong gua. Meskipun jumlah peluru yang kamu miliki tidak terbatas, namun kamu tetap dituntut untuk mengisi ulang senjatamu kembali dengan cara mendaratkan karaktermu di tanah.

Hal ini memberimu tantangan bermain untuk memikirkan ulang setiap langkah strategi yang diambil. Apakah kamu nekat bermain agresif dan memprioritaskan aksi terjun tanpa memikirkan berapa jumlah peluru yang tersisa? Atau justru bermain secara hati-hati supaya selamat hingga mencapai akhir level?

Mekanisme Arcade yang Efektif Membuat Betah Bermain Berulang-ulang

Downwell | screenshot 3

Hal menarik yang bisa kamu jumpai dalam game ini adalah keberadaan sistem upgrade Perk yang hanya akan kamu peroleh jika berhasil melewati setiap level. Dengan ini, kamu dipersilakan untuk memilih satu di antara tiga kemampuan tambahan yang diacak oleh komputer, mulai dari durasi kebal yang lebih lama, peningkatan jarak tembakan, drone, nyawa tambahan, dan lain-lain.

Penggunaan Perk ini juga bisa kamu tumpuk dengan Perk lainnya di setiap level, jadi jangan kaget bila variasi musuh yang kamu hadapi akan bertambah agresif dan semakin menghambat progres bermain kamu.

Downwell | screenshot 4

Setiap butiran berlian yang kamu peroleh bisa kamu gunakan untuk membeli nyawa tambahan dan item baru di toko

Selain fitur di atas, developer Moppin juga menyertakan fitur penyusunan level secara acak yang menjadikan pengalaman bermain kamu tak akan pernah sama untuk kedua kalinya. Bila tantangan ini kamu rasa belum cukup, kamu juga menjumpai bermacam gaya karakter dan template warna layar tersembunyi yang bisa kamu buka dengan cara terus-menerus bermain.

Kombinasi ketiga fitur di atas memberikan replay value yang cukup efektif untuk memancing kita terus bermain Downwell. Saat tulisan ini dipublikasikan, saya bahkan sudah memiliki dua game Downwell sekaligus, satu di PC untuk kenikmatan saya bermain di layar yang lebih besar dan satu lagi versi Android untuk kenikmatan saya bermain di luar ruangan.

Baik versi PC maupun versi mobile, keduanya memiliki gameplay yang kurang lebih sama, hanya saja untuk PC, bagian kiri dan kanan layar permainan akan dibingkai frame khusus yang disesuaikan dengan resolusi layar.

Kesimpulan: Bukan Game Seru yang Mudah untuk Diabadikan ke dalam Screenshot

Secara keseluruhan, Downwell merupakan sebuah hiburan seru yang dikemas untuk memberikan tantangan baru di setiap sesi permainan. Walaupun memiliki presentasi visual dan audio yang terkesan sangat retrogameplay yang diusung game ini cukup efektif untuk membuatmu terpaku di depan layar.

Sebagai game yang menempati posisi terbaik di jajaran game platformer edisi 2015 sekaligus game underrated di tahun yang sama, Downwell bisa dibilang merupakan berlian tersembunyi yang keberadaannya layak untuk kamu mainkan di platform kesayanganmu.

Game Info
Downwell
Devolver Digital -  Oct 15, 2015
Genre:  Games, Arcade, Action
Size:  62.92 MB
Installs:  N/A
Rp. 45.000
Download

The post Review Downwell – Pantang Pulang Sebelum Menyentuh Dasar Jurang! appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 284

Trending Articles