Mengembangkan game seorang diri mungkin terdengar sulit, namun bukanlah hal yang sama sekali mustahil. Setidaknya itulah yang dilakukan oleh seorang developer indie bernama Lek Chan. Berdasarkan situs pribadinya, Lek Chan mengaku memiliki profesi yang tidak relevan dengan pengembangan game, namun hal itu tidak menjadi penghalang baginya untuk merilis beberapa game mobile.
Setelah pada tahun 2015 saya cukup terhibur dengan karyanya Sudden Bonus yang menghadirkan permainan kasual, minggu lalu Lek Chan kembali merilis game berjudul Kerohiro the Flag Bearer yang sama-sama menghadirkan grafis piksel. Apakah Kerohiro the Flag Bearer bisa memberikan pengalaman yang sama menyenangkannya dengan Sudden Bonus? Simak terus ulasan saya di bawah ini.
Ketika Katak Menjadi Pahlawan
Bila aksi seekor katak dalam sebuah video game biasa ditampilkan sebagai hewan yang jago melompat, maka Kerohiro the Flag Bearer menghadirkan peran yang sama sekali berbeda. Kerohiro sebagai protagonis dalam adalah seekor katak sekaligus kesatria di Kerajaan Anura.
Dikisahkan Kerajaan Anura didera berbagai gejolak yang datang silih berganti. Tidak hanya beragam monster menyerbu pedesaan, bahkan pemerintahan monarki yang berkuasa di Kerajaan Anura juga goyah karena berbagai konflik. Bencana yang terjadi terus-menerus membuat rakyat Kerajaan Anura kesusahan.
Kerohiro sebagai kesatria terpanggil untuk membantu rakyat yang kesulitan. Sendirian, ia berkeliling ke beragam penjuru kerajaan untuk membasmi monster maupun pihak-pihak jahat. Seiring perjalanannya, ia pun bertemu dengan para pendekar lain yang bersedia membantu di bawah bendera Kerohiro.
Petualangan lewat Teks
Gameplay dalam Kerohiro merupakan perpaduan dari unsur role playing dan arcade. Walaupun memiliki unsur RPG yang kental, jangan bayangkan Kerohiro the Flag Bearer memiliki gameplay kompleks seperti Zenonia 5 atau bahkan Final Fantasy IX.
Kisah dalam Kerohiro the Flag Bearer disampaikan lewat teks percakapan antara para tokoh di dalamnya. Proses interaksi dengan game hingga pemilihan lokasi untuk dikunjungi pun semuanya disampaikan lewat gambar statis layaknya visual novel.
Meskipun cara penyampaiannya cukup sederhana, bukan berarti kisah Kerohiro dan kawan-kawan tidak menarik untuk diikuti. Setiap tokoh memiliki kepribadian khas dengan gaya bicara yang komikal. Hanya saja, jangan berharap mendapatkan narasi yang mendalam, karena kisah Kerohiro the Flag Bearer cukup klise untuk sebuah RPG.
Baris-Berbaris Membabat Musuh
Unsur arcade dalam Kerohiro the Flag Bearer disampaikan melalui mekanisme mirip game Snake yang pernah populer di handphone zaman dulu. Kamu akan mengendalikan Kerohiro dan kawan-kawan yang berbaris rapi di setiap level, mirip seekor ular.
Gameplay ini mirip dengan yang ada pada Nimble Quest. Game karya NimbleBit yang dirilis tahun 2013 silam tersebut menghadirkan para jagoan yang berjalan beriringan dalam satu barisan rapi seperti seekor ular. Namun bedanya, bila dalam Nimble Quest pertempuran dapat berjalan dengan sangat heboh, aksi Kerohiro dan kawan-kawan berjalan dengan tempo yang lebih lambat.
Setiap karakter memiliki ketahanan maupun kekuatan serang yang berbeda. Tipe serangan yang dilancarkan serta kekuatan spesial milik setiap karakter juga tidak ada yang sama, sehingga kamu perlu menyesuaikan strategi dengan menyusun urutan baris para jagoan sesuai dengan preferensi dan taktik yang ingin diterapkan.
Apabila barisan yang kamu kendalikan berjalan mendekati sekelompok musuh, maka mereka akan menyerbu secara otomatis saat lawan telah masuk ke dalam jangkauan serang. Melumpuhkan musuh akan mengisi meteran kemampuan spesial yang sangat berguna bila terisi penuh.
Kontrol Simpel namun Kurang Responsif
Interaksi maupun pengendalian dalam Kerohiro the Flag Bearer didesain dengan sangat simpel. Kamu hanya perlu melakukan tap di tampilan menu peta untuk memutuskan hendak pergi ke mana, atau mengakses beragam menu di dalamnya.
Pengendalian Kerohiro dan kawan-kawan saat berbaris pun hanya membutuhkan sapuan jari di layar perangkat. Kamu cukup melakukan swipe ke arah yang diinginkan untuk mengarahkan barisan pasukan. Hanya saja, tampaknya developer perlu melakukan sedikit perbaikan karena sering kali kontrol terasa kurang responsif.
Wajib Grinding
Layaknya game freemium kebanyakan, pemain Kerohiro the Flag Bearer juga perlu melakukan grinding supaya dapat melanjutkan progres cerita. Grinding yang dimaksud adalah mengumpulkan sebanyak mungkin koin sehingga dapat meningkatkan kemampuan para jagoan.
Kekuatan maupun jumlah musuh yang terus meningkat seiring progres game membuatmu tidak akan mampu menyelesaikan tantangan tanpa dibekali kekuatan yang memadai. Selihai apapun kamu bernavigasi, bila Kerohiro dan kawan-kawan tidak dapat menghabisi musuh dengan cukup cepat atau bertahan menerima serangan musuh, maka kamu harus mengulangnya kembali hingga berhasil.
Semua item yang kamu kumpulkan di setiap sesi permainan tidak akan hilang saat gagal menyelesaikan level. Baik uang maupun relik yang kamu kumpulkan akan tersimpan di inventori untuk digunakan. Dengan demikian, kamu hanya perlu mengulang suatu level terus-menerus hingga terkumpul cukup uang untuk melakukan upgrade kemampuan karakter.
Presentasi Khas Console 16-Bit
Dengan mengandalkan visual bergaya piksel, Lek Chan mampu mengemas Kerohiro the Flag Bearer dengan pesona yang unik. Tampilan karakter maupun lingkungan di setiap level disajikan dengan menarik, serta dilengkapi animasi yang memadai untuk menggambarkan pergerakan maupun pertempuran sengit.
Visual apik tersebut dilengkapi dengan audio chiptune yang semakin menambah kesan klasik. Kamu dapat menikmati musik latar maupun efek suara seperti yang terdapat dalam game di console 16-bit. Sayangnya, lama-kelamaan musik latar tersebut akan terdengar repetitif.
Kesimpulan: Selingan yang Menyenangkan
Kerohiro the Flag Bearer bukanlah game yang orisinal maupun sempurna. Masih terdapat aspek yang perlu dibenahi atau poin-poin yang dapat ditingkatkan lagi. Namun, mengingat ini adalah game yang dikerjakan oleh seorang developer indie, saya pikir usaha yang telah diberikan Lek Chan tergolong sangat bagus.
Gameplay kasual dengan skema monetisasi yang tidak memaksa membuat saya betah memainkan Kerohiro the Flag Bearer. Iklan yang ditampilkan di akhir level terkadang bisa sangat mengganggu, namun kamu dapat menghilangkannya dengan mengeset perangkat kamu ke mode airplane.
Bila kamu ingin mendukung Lek Chan agar dapat menghasilkan karya-karya yang lebih baik di masa depan, kamu dapat membeli penawaran IAP dengan harga sangat terjangkau. IAP termahal yang disediakan hanya berkisar Rp40.000 untuk menghilangkan tampilan iklan dan menambah kapasitas energi. Bila energi habis pun, kamu hanya perlu menunggu sekitar sepuluh menit agar terisi penuh kembali. Sama sekali tidak merepotkan.
Dengan semua kualitas yang ada, saya pikir Kerohiro the Flag Bearer sangat cocok menjadi hiburan ringan di sela-sela rutinitas harian. Baik gamer kasual maupun hardcore akan menemukan tantangan, dan tentunya kisah petualangan Kerohiro yang ringan namun menghibur.
The post Review Kerohiro the Flag Bearer – RPG Kasual tentang para Katak Penyelamat Negeri appeared first on Tech in Asia Indonesia.