Quantcast
Channel: iOS Reviews – Tech in Asia Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 284

Review Punch Club – Simulasi Tinju Antiklimaks

$
0
0

Berkat usaha pemasarannya yang unik lewat siaran live-streaming di Twitch, penerbit tinyBuild Games berhasil mencuri perhatian saya pada sebuah game simulasi tinju berjudul Punch Club. Presentasi retro yang disajikan di dalam game terlihat menawan, serta menjanjikan gameplay simulasi yang tampaknya menantang.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi saya untuk segera mencobanya. Walaupun sebagian besar impresi yang saya dapatkan dari menonton sekilas trailer Punch Club terbukti benar, namun ada beberapa hal yang tidak saya duga sebelumnya juga ikut saya temukan. Apa saja hal tidak terduga itu? Mengapa saya rasa game ini antiklimaks? Mari simak ulasannya di bawah ini!

Cerita Klise Layaknya Film Kelas B

Punch Club Din Kong | Screenshot

Kisah dalam Punch Club dimulai dari kehidupan seorang pria jomlo yang bekerja serabutan. Ia memiliki masa lalu kelam di mana ayahnya tewas dibunuh karena suatu hal yang tidak ia ketahui secara jelas. Setelah kehilangan orang tua, ia kemudian diasuh oleh seorang kolega ayahnya yang berkecimpung di dunia tinju.

Dirundung rasa penasaran serta hasrat ingin membalas dendam kepada sang pembunuh ayahnya, sang protagonis kemudian menggeluti dunia tinju atas saran pengasuhnya. Tampaknya kematian sang ayah berkaitan erat dengan sisi gelap dunia tinju profesional. Untuk mengetahui kebenaran dari kisah pilu itulah, perjalanan menjadi jawara tinju karakter saya dalam Punch Club dimulai.

The Sims Versi Atlet Tinju

Punch Club Basement Gym | Screenshot

Sang protagonis memiliki dua parameter yang harus dipenuhi untuk dapat bertahan hidup serta menjadi petinju yang perkasa. Parameter tersebut terdiri dari kebutuhan dasar dan kekuatan tarung. Kebutuhan dasar adalah parameter yang mutlak harus dipenuhi agar ia bisa tetap beraktivitas, sedangkan kekuatan tarung akan mempengaruhi kemampuannya di atas ring.

Kebutuhan hidup karakter di sini terdiri dari empat hal, yaitu kesehatan, makanan, mood, serta energi. Keempat hal ini wajib untuk dijaga agar selalu terpuaskan. Bila salah satu dari parameter ini kritis, maka ia tidak dapat melakukan aktivitas apa pun sebelum kebutuhan tersebut dipenuhi.

Kemampuan tarung sang protagonis terdiri dari tiga aspek, yaitu kekuatan, kelincahan, serta stamina. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, serta dapat ditingkatkan dengan metode latihan yang berbeda.

Sistem Skill Tree untuk Membentuk Karakter Sesuka Hati

Punch Club Skill Tree | Screenshot

Selain tiga parameter kekuatan tarung yang bisa saya bangun sesuka hati, developer Lazy Bear Games juga menyediakan sistem skill tree yang akan membentuk gaya bertarung dari sang karakter. Beragam skill dapat diakses pada sistem ini dengan menukarkan poin yang diperoleh dari memenangkan pertarungan.

Sama seperti tiga aspek yang membentuk kekuatan tarung, gaya bertarung sang karakter juga dapat dibagi ke dalam tiga kategori. Masing-masing kategori berfokus pada salah satu aspek kemampuan, entah itu kekuatan, kelincahan, atau stamina.

Dari beragam skill yang bisa diakses, terdapat dua tipe skill yang akan ditemukan di dalam sistem ini, yaitu aktif dan pasif. Skill aktif membutuhkan slot untuk bisa dipakai dalam pertarungan, sedangkan skill pasif tampil secara kasatmata dan mempengaruhi pola bertarung maupun berlatih sang karakter.

Simulasi Pertarungan Penuh Strategi

Punch Club Fight Analysis | Screenshot

Aksi pertarungan di dalam Punch Club sarat dengan unsur strategi dan taktik. Baku hantam dua petarung di atas ring berjalan secara otomatis tanpa campur tangan pemain. Walau saya hanya bisa menonton para petarung adu pukul, namun setiap ronde yang berlangsung terasa sangat menegangkan.

Saya diberi kesempatan untuk menentukan skill apa yang akan dipakai di dalam setiap ronde. Pemilihan skill di sini merupakan faktor yang sangat krusial untuk menentukan kemenangan, karena di sinilah saya harus menganalisis kekuatan maupun kelebihan karakter saya relatif terhadap lawan.

Analisis harus dilakukan secara multidimensi, seperti seberapa tinggi aspek kekuatan lawan hingga skill apa saja yang dimiliki olehnya. Setelah saya melihat tipe lawan, saya harus memutuskan strategi terbaik yang akan saya pakai untuk menghadapinya. Dengan mengambil strategi yang tepat, penantang yang lebih lemah juga berpeluang untuk keluar sebagai pemenang.

Beragam Hal Bisa Dilakukan di Luar Bertinju

Punch Club Map | Screenshot

Sebagai game simulasi, Punch Club juga menantang saya untuk mengelola waktu sebaik-baiknya. Saya dituntut untuk menyeimbangkan aktivitas agar menjadi yang terkuat di ring dengan kebutuhan hidup sebagai seorang manusia. Hal yang dilakukan bisa bermacam-macam, mulai dari bekerja demi mendapatkan uang, hingga mencari seorang kekasih.

Elemen manajemen waktu ini semakin terasa menantang berkat salah satu fitur game yang membuat kekuatan sang karakter tergerus secara otomatis setiap harinya. Apabila saya fokus untuk mengumpulkan uang tanpa berlatih, yang akan saya dapatkan di penghujung hari malah seorang petarung yang semakin lemah saja.

Saya dipaksa untuk mencari formula yang tepat melalui metode trial and error berulang kali. Mau tidak mau, saya harus mengevaluasi efektivitas dari setiap metode latihan, mencermati ulang karakteristik protagonis yang saya buat, serta membuat perencanaan finansial agar kebutuhan hidup sang karakter selalu terjaga. Awalnya terasa sulit, namun saat menemukan formula yang pas, sungguh terasa memuaskan.

Gameplay Antiklimaks

Punch Club Professional Career | Screenshot

Walau saya dibuat kerepotan sekaligus tertantang dengan beragam pilihan yang harus diambil di awal permainan, entah mengapa developer malah membuat alur permainan semakin terasa mudah seiring dengan progres cerita.

Salah satu hal menarik pada Punch Club adalah tantangan untuk meracik jadwal harian yang optimal. Hal ini langsung hilang di saat sang karakter sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup hanya dari hadiah yang diperoleh dari bertinju. Tempo permainan langsung melesat cepat tanpa terbendung lagi, karena hilang sudah beragam quest sampingan untuk dicari.

Hal ini semakin diperparah saat sang karakter telah mencapai fase profesional. Jumlah lokasi yang bisa dikunjungi, hingga ragam interaksi yang dapat dilakukan, jumlahnya langsung menurun drastis. Manajemen waktu di sini langsung menjadi mudah, karena saya hanya perlu berlatih dan bertarung.

Presentasi Klasik

Punch Club Robbery | Screenshot

Lazy Bear Games menggunakan gaya klasik khas game di era 90-an untuk menyajikan Punch Club. Grafis piksel khas console 16-bit serta audio chiptune di dalamnya mengingatkan saya pada beragam judul klasik yang saya temukan di SNES maupun SEGA Genesis.

Walau disajikan dengan presentasi klasik, tampilan yang ada di dalam game terasa pas dengan gameplay simulasi yang diusungnya. Tidak ada efek wah yang akan saya temukan di sini, namun arahan audio visual yang saya temukan dalam Punch Club tidak membuat saya jemu sedikit pun.

Kesimpulan: Seperti Perjalanan Turun Gunung

Punch Club Fight | Screenshot

Punch Club merupakan salah satu game simulasi terkeren yang saya mainkan akhir-akhir ini. Saya dapat melakukan beragam aktivitas, membangun karakter sesuka hati, mencari berbagai quest sampingan, hingga menganalisis secara mendalam setiap pertarungan untuk mencapai hasil maksimal. Semuanya dikemas dalam presentasi retro yang menawan.

Sayangnya, semakin lama memainkan Punch Club, tantangan yang saya peroleh malah semakin sedikit. Alur game terasa semakin mudah, hingga pada akhirnya kegiatan sehari-hari karakter yang saya buat tidak ubah layaknya rutinitas sebuah robot.

Dengan harganya yang terjangkau, Punch Club merupakan salah satu game simulasi yang layak kamu cek. Banderol sekitar Rp80.000 yang diusungnya menjanjikan belasan jam petualangan untuk menjadi jawara tinju. Simulasi di sini cukup menyenangkan, asal kamu sudah sadar bahwa usaha yang akan kamu lakukan adalah layaknya perjalanan menuruni gunung yang semakin lama semakin landai.

Game Info
Punch Club
tinyBuild LLC -  Jan 13, 2016
Genre:  Games, Sports, Strategy
Size:  124.35 MB
Installs:  N/A
Rp. 75.000
Download

The post Review Punch Club – Simulasi Tinju Antiklimaks appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 284

Trending Articles