Siapa yang tidak pernah mendengar Clash of Clan? Game mobile yang unik dan cukup inovatif tersebut berubah menjadi tidak unik sama sekali berkat kesuksesannya yang membuat berbagai game developer berlomba-lomba menciptakan game lain yang mencontek sistem gameplay Clash of Clan. Swarm of The Dead adalah salah satu game tersebut, yang malah mengurangi variasi gameplay secara signifikan tanpa perbedaan berarti.
Swarm of The Dead menceritakan perjuangan para zombie untuk membantai manusia dari muka bumi ini. Cukup unik memang, berhubung selama ini kita memainkan manusia yang berusaha bertahan dari serangan zombie, sementara di Swarm Of The Dead sebaliknya kita memimpin para zombie untuk menyerang berbagai bangunan dan prajurit yang ada.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya sistem gameplay Swarm of The Dead sangat mirip dengan Clash of Clan, dimana kamu meletakkan berbagai prajurit (zombie) dengan jumlah dan tempat yang tepat untuk menghancurkan segala gedung dan prajurit yang ada dalam satu peta. Kamu melakukan hal ini di Clash of Clan setiap kali kamu memutuskan untuk menyerang pemain lain untuk menjarah sumber daya yang mereka miliki.
Nah, Swarm of The Dead terbukti tidak mentah-mentah mencontek persis Clash of Clan, terbukti dengan tidak adanya bagian base building dan pengumpulan sumber daya. Para zombie yang kamu gunakan dalam pertarungan baik yang tewas maupun yang masih hidup akan “menghilang” dan kamu harus menunggu beberapa saat untuk bisa mendapatkan zombie tersebut kembali. Yah, bisa dibilang ini adalah waktu latihan prajurit di Clash of Clan.
Lihat Juga: 9 Game Tiruan Clash of Clans Yang Tidak Kalah Seru
Fitur-fitur lain yang ada di Swarm of The Dead juga cukup serupa, seperti upgrade zombie dan meningkatkan jumlah kapasitas zombie. Rasanya perbedaan game ini dari Clash of Clan yang positif hanyalah jumlah misi yang lebih banyak, yaitu dua kali lipatnya alias 100 misi. Tentu saja hal ini wajib berhubung game ini tidak mengenal pertarungan dengan pemain lain atau membangun base, yang artinya misi adalah satu-satunya aktivitas yang kamu lakukan.
Saya rasa kamu sudah bisa menebak masalah apa yang terjadi pada game ini. Yap, membosankan. Saya sendiri saja jarang sekali menjalankan misi dalam Clash of Clan kecuali saya punya prajurit berlebih. Entah apa yang membuat menyerang markas orang lain jauh lebih seru dibandingkan menyerang markas yang dibuat oleh para developer. Di Swarm of The Dead, kamu malah hanya bisa melakukan hal tersebut.
Kualitas grafis dan suara yang ditawarkan di Swarm of The Dead juga biasa saja dan tidak sebanding dengan Clash of Clan. Hal ini sebenarnya sudah bisa ditebak berhubung game ini dikerjakan oleh studio kecil. Setidaknya desain berbagai zombie yang akan kamu gunakan lumayan menarik, dari sekedar zombie yang kehilangan seluruh bagian bawah badannya hingga vampir Cina yang menggunakan cheong-sam disertai topi berjimat.
Secara keseluruhan Swarm of The Dead adalah game yang sayangnya tidak memiliki cukup banyak variasi aktivitas untuk sebuah game mobile saat ini. Dibandingkan dengan berbagai game dengan mekanisme serupa Swarm of The Dead rasanya sulit untuk bisa berkompetisi. Saya sendiri juga sudah keburu bosan meskipun baru bermain beberapa jam saja, dan mungkin hanya pemain yang suka Clash of Clan namun membenci aspek pembangunan dan menyerang markas pemain lain saja yang bisa menikmati game ini sepenuhnya.
Google Play Store Link: Swarm of The Dead, Gratis
Apple App Store Link: Swarm of The Dead, Gratis
Post Review Swarm Of The Dead – Perang Ala Clash Of Clan Tanpa Membangun Markas muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.